Program Beasiswa Sertifikasi Analisis Kebijakan Publik

       Program Beasiswa Sertifikasi Analis Kebijakan Publik MAP UGM merupakan inisiatif pengembangan kapasitas yang dirancang untuk memperkuat kemampuan analitis bagi pemelajar kebijakan, baik dari kalangan mahasiswa maupun tendik MAP UGM. Rangkaian program dimulai dengan pelatihan Penyusunan Policy Brief, di mana peserta dibekali pemahaman penyusunan Policy Brief. Hasil Policy brief ini menjadi bukti kompetensi peserta dalam memetakan isu, mengolah data, serta merumuskan kebijakan yang berbasis bukti. Setelah itu, peserta mengikuti sesi pembekalan sertifikasi yang kemudian puncak dari program ini adalah proses sertifikasi analis kebijakan publik, di mana peserta diuji kompetensinya melalui penilaian profesional terhadap policy brief yang mereka hasilkan.

        Melalui program ini, diharapkan memberikan peluang berharga bagi mahasiswa aktif MAP UGM untuk meningkatkan kapasitas analitis, memperkaya portofolio, dan membuka jalan menuju karier di bidang kebijakan publik. Sedangkan bagi tendik MAP diharapkan dapat memperkuat kualitas layanan akademik, riset, dan pengembangan pengetahuan di lingkungan institusi. Pada akhirnya, program sertifikasi ini diharapkan melahirkan analis kebijakan yang kritis, adaptif, dan mampu memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu dan praktik kebijakan di Indonesia.

NoNamaPDF
1Andina Triana Putri
1. Melimpah Atraksi, Minim Kontribusi: Mengapa Pariwisata Sikka Belum Berdaya?
2. Surplus Namun Tidak Mengalir: Mengurai Hambatan Distribusi Beras

📄1.View

📄2.View

2Arista Damayanti
(Penguatan Pemanfaatan Data dalam Pengambilan Keputusan di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta: Tantangan Implementasi IDMC )

📄View

3Chelina Putri Patrysya
(Darurat Perundungan di Sekolah: Strategi Kebijakan untuk Menghentikan Tren Kenaikan Kasus)

📄View

4Clara Lita Br Bukit
(ISPA Tak Kunjung Turun: Morowali Utara Berada di Ambang Darurat Kesehatan)
📄View
5Delia Puspa Nirwana
(Memutus Ekosistem Judi Online: Ancaman Ekonomi Sosial dan Keamanan Nasional)
📄View
6Fadhila Putri M
(Memperkuat Ketangguhan Daerah dalam Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Sikka Tahun 2025)
📄View
7Firlyadi
(Krisis Kapasitas Pengelolaan Sampah dan Urgensi Transisi ke Sistem Sanitary Landfill di Kabupaten Bener Meriah)
📄View
8Husaidi
(Dari Risiko ke Proteksi: Memperkuat Standar Keamanan Program Makanan Bergizi Gratis)
📄View
9Husaidi & Sania
(Menjaga Kualitas Ruang Publik Malioboro: Urgensi Penataan Pijat Liar)
📄View
10Jordy
(Pemuda ‘Tancap Gas’ di Sawah, Sulbar Anti Gagal Panen!)
📄View
11Kurnia Cahyaningrum Effendi
(Mengamankan Aerotropolis YIA dengan Resilience Compliance)
📄View
12Kurnia Nur Fitriana
1. Solusi Dimulai dari Rumah: Mengakhiri Masalah Sampah Organik di Kota Yogyakarta
2. Terjebak dalam Rutinitas: Kesenjangan antara Kinerja Administratif yang Tinggi dan Kinerja Substansial Pelayanan Publik yang Rendah antar Kapanewon di Kabupaten Sleman
📄1. View
📄2. View
13Lukita Werdhani
(Selamatkan Anak dari Bullying di Sekolah)
📄View
14Muhammad Solihin
(SAVE: Panthera tigris sumatrae)
📄View
15Nur Fauzi Zaahirah
1. Mengurai Benang Kusut Tingginya Pengangguran Terdidik di Era Melimpahnya Lapangan Pekerjaan
2. Tekanan Hunian di Era Kerja Fleksibel: Mengapa Yogyakarta Rentan Gentrifikasi Digital?
 📄1. View
📄2. View
16Nurani
(Ketahanan Pangan di Ujung Tanduk: Krisis Regenerasi Petani di Indonesia)
📄View
17Novera Anjarbaiti
(Overtourism Bali: Menambah Devisa atau Memunculkan Krisis Baru?)
📄View
18Sania Octa Priscilia
(Percepatan Target 70% Pengurangan Sampah Laut 2025: Intervensi Kebijakan
Komprehensif untuk Mengatasi Krisis Plastik Indonesia) 
📄View
19Shafira Rizq
(Siswa Tanpa Pencerahan: Kurangnya Informasi dan Tingginya Tren Pernikahan Anak di Jawa Timur)
📄View