Rembug Kebijakan: Pembangunan Pariwisata di Era Pandemi

Rabu, 10 Maret 2021, Magister Administrasi Publik, DMKP Fisipol UGM melaksanakan secara perdana forum diskusi yang bertajuk “Rembug Kebijakan” yang pada kali ini mengangkat tema “Pengembangan Pariwisata di Era Pandemi”. Semakin mengukuhkan diri sebagai rumah ide dan rumah solusi, MAP memfasilitasi forum diskusi bagi pemerintah daerah dan mahasiswa untuk membahas tema tersebut yang dilatar belakangi oleh pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Nilai kerugian akibat Covid-19 tentu saja jika dinilai dengan rupiah secara nasional sangat besar. Namun kita hendaknya tidak hanya sebatas menghitung dan mengkaji dampaknya, namun diperlukan langkah-langkah konkrit dalam menyelamatkan industri yang menjadi tulang punggung banyak orang ini. Dalam menyelamatkan industri pariwisata di Indonesia pasca Covid-19, diperlukan strategi pengembngan periwisata di era pandemi,

Forum kali ini menghadirkan du apembicara yang expert pada bidang pengelolaan pariwisata diantaranya Hairullah Gazali, MBA selaku Direktur Jogja Tourism, Training Center dan Amir Hidayat, SKM., M.Si. selaku Sekretaris Bappeda Kab. Banyuwangi dan dimoderatori oleh Dr. Supia Yuliana, S.Si., MM. sebagai Peneliti MAP DMKP Fisipol UGM. Sebagai pembicara pertama, Hairullah Gazali, MBA menyampaikan terkait lesson learn DIY yang berfokus pada pelaku tenaga kerja pariwisata, berupaya membangun trust pada wisatawan, berfokus pada MICE, menerapkan CHSE yaitu penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan), mengoptimalkan social media untuk share informasi, fokus pada transportasi darat dan tol, fokus pada pengembangan quality tourism, serta memperkuat manajemen krisis.

 

Paparan dilanjutkan oleh Amir Hidayat, SKM., M.Si. yang memaparkan bagaimana Kabupaten Banyuwangi mampu mengelola pariwisata ditengah kondisi pandemic. Tiga hal yang perlu didorong dalam pengelolaan pariwisata ialah teruslah berinovasi karena sector pariwisata membutuhkan kemampuan untuk adaptif, kreatif kolaborasi karena perlu support dari banyak pihak dan yang terpenting terakhir adalah anti mainstream marketing.

Leave A Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pelatihan MAP